Brebes – Menjelang Hari Raya Idul adha, Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti, S.E,M.H. mengecek Rumah Pemotongan Hewan (RPH), Kamis (30/7/2020). Idza melihat persiapan pemotongan hewan kurban dan apel kesiapan para petugas RPH di Desa Limbangan Wetan. “Karena Besok Idul Adha, banyak masyarakat yang akan menyembelih hewan kurban, apalagi di situasi pandemi Covid-19 disarankan untuk menyembelih di RPH,” ucap Idza saat memimpin apel.
Adapun sidak, kata Idza, untuk diketahui sejauh mana persiapan RPH dalam memberikan layanan pemotongan hewan kurban. Seperti kesehatan hewan, ketersedian SDM, peralatan, kebersihan dan harus sesuai protokol kesehatan. “Semuanya harus sesuai prosedur serta persyaratan yang telah ditentukan Kementerian Perternakan dan Kesehatan Hewan Republik Indonesia,” ungkapnya.
Idza berharap, besok pelayanan di RPH berjalan lancar, dan dapat melakukan pemotongan hewan kurban, sehingga masyarakat akan antusias dan tidak khawatir menyembelih hewan kurban di RPH. “Saat ini sudah terdaftar sekitar 50 sapi, 30 kambing siap dipotong dari para pemilik hewan kurban. Nantinya juga akan dibagikan kepada masyarakat,” pungkasnya.
Kepala Dinas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Brebes, drh. Ismu Subroto, M.Si mengatakan, telah membagi beberapa tim pemantau yang akan disebar ke panitia hewan kurban di setiap kecamatan. “Kita pastikan tim memantau persiapan hewan kurban benar-benar siap. Karena istilahnya menghalalkan barang yang haram. Harus menyediakan daging yang Aman Sehat Utuh dan Halal (ASUH) sesuai syariah, dan tidak ada pemotongan hewan betina produktif,” terangnya.
“Memastikan tidak ada hal-hal yang kurang bagus atau penyakit pada hewan kurban. Sesuai kriteria yaitu bersih, sehat, umur sesuai, serta organ dalam tidak ada kelainan misalnya ada cacing hati.” Lanjut drh. Ismu.
“Pemkab Brebes memiliki lima RPH, diantaranya di Kecamatan Bumiayu, Banjarharjo, Jatibarang, Ketanggungan dan Brebes. Dengan adanya covid-19 ini, masyarakat disarankan memotong hewan di RPH supaya tidak ada kerumunan,” harapnya.
Dia juga menjelaskan metode burley, yaitu teknik merobohkan sapi secara pelan-pelan agar tidak sakit. Sapi diikat dengan tambang minimal 10 meter, dibuat dua simpul kemudian ditarik. “Hal demikian mengutamakan kesejahteraan hewan waktu mau disembelih. Teknik tersebut sudah disosialisasikan ke panitia kurban,” tandasnya. (30/7/20 – HR).