Brebes – Pemerintah Kabupaten Brebes, dalam waktu dua tahun ke depan akan mewujudkan Kebun Raya Maribaya. Kebun ini, berada di sebuah kawasan hutan milik Pemkab Brebes, di Dukuh Maribaya, Desa Kalinusu, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Aneka ragam tumbuhan yang ada di Indonesia secara perlahan akan ditanam yang dikemas dalam konsep tourisme dan education.

Demikian diterangkan Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE saat meninjau calon lokasi Kebun Raya Maribaya bersama Tim Ahli dari Universitas Indonesia (UI) , Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD) serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Brebes, Rabu (10/3).

“Disini, sudah dibangun ladang pengembalaan Sapi Jabres (Jawa Brebes) seluas 100 hektar, dan 4 hektar untuk Unit Pengelolaan Kawasan (UPK). Dan akan lebih menarik bila Maribaya dikembangkan sebagai Kebun Raya,” ujar Idza.

Kata Idza, sejak 2016 Tim Survey Identification & Design (SID) Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta telah menyerahkan hasil SID kepada Pemerintah Kabupaten Brebes. Karena sebelumnya, lebih dari 15 tahun tanah Maribaya bagai lahan tidur, tak tersentuh. Maka SID dilakukan guna pemanfaatan lahan seluas 336 hektar di Dukuh Maribaya Desa Kalinusu, Bumiayu milik Pemkab Brebes. Tim SID UGM merekomendasikan 100 hektar, untuk Pengembangan Padang Pengembalaan Kabupaten Brebes.

“Sisa 232 hektar sebagai wisata edukasi agro technopark, dan area pertanian terpadu untuk mendukung progam Kedaulatan Pangan. Termasuk, pengembangan Kawasan Kebun Raya Maribaya,” ungkap Idza. Idza menuturkan, kebun raya dipandang sebagai salah satu solusi dalam upaya menangani permasalah lingkungan dan juga kesehatan, hingga pada muaranya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat.

Menuju lokasi Maribaya, sangat menantang dan mengasyikan. Ada dua jalur yang bisa dinikmati oleh para pelancong, yakni Jalur Talok-Maribaya dan Galuhtimur-Maribaya.
Bila ingin mengikuti jalur menantang, dengan memakai jeep atau sejenisnya dengan offroad. Di jalur ini bisa melewati bukit-bukit dan alur sungai yang menggetarkan jantung sekaligus uji nyali berkendaraan. Namun, wisatawan cukup menikmati saja, karena sudah disediakan jeep dengan driver yang handal dan berpengalaman dari komunitas Jeep Brebes-Bumiayu. Perjalanan awal sepanjang 8,5 km dari persimpangan jalan utama Tegal-Purwokerto Desa Kaligadung ditempuh 15 menit atau dari Pasar Talok Bumiayu dengan kendaraan mobil. Di tengah perjalanan, wisatawan selanjutnya berganti mobil lapangan doble garden ataupun Jeep atau juga dengan motor.

Sebelum masuk ke Maribaya, pelancong bisa menikmati kondisi lahan yang cenderung didominasi oleh tumbuhan yang kurang produktif. Sebagian dimanfaatkan oleh masyarakat, terutama pada lahan yang berpenutupan tanaman jati (Tectona grandis). Ada juga tanaman obat empon-empon seperti kunyit atau kunir (Curcuma longa).
Sampai di ujung Maribaya, akan terlihat ladang penggembalaan sapi Jabres, seluas 100 hektar. Dengan riang gembira, lebih dari 100 ekor, sapi-sapi itu seakan bercengkrama sambil menikmati rerumputan yang hijau. Sapi-sapi terlihat segar dan gemuk, karena memiliki kebebasan dalam hidupnya. Pakan yang disediakan, selain rerumputan alami dan hasil budidaya, juga tetumbuhan daun lebar atau semak yang ternyata cukup melimpah sebagai sumber pakan.

Berbagai tantangan untuk mewujudkan Kebun Raya Maribaya, kata Prof Tarsoen, memang cukup banyak, tetapi jangan pesimis. Salah satunya adalah aksesibilitas berupa infrastruktur jalan menuju masuk ke lokasi masih sempit, juga kondisi tanahnya yang labil. Sarana jalan harus diperlebar yang memerlukan pembebasan tanah milik masyarakat. “Grand Design Kebun Raya Maribaya akan secepatnya kami paparkan. Masterplan, juga mendiskusikan tata letak pemanfaatan ruang,” pungkas Tarsoen kepada Bupati Brebes. (10/3)(Latepost).