Sapi Jabres adalah nama populer yang berasal dari singkatan Sapi Jawa Brebes dan merupakan aset ternak lokal khas Kabupaten Brebes yang telah dibudidayakan oleh masyarakat secara turun temurun di Kabupaten Brebes. Sapi ini telah terbukti dapat memberikan tambahan pendapatan pada rumah tangga petani dan limbahnya merupakan sumber pupuk organik guna mendukung budidaya pertanian. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Brebes berupaya secara terus-menerus untuk menjaga, melestarikan dan sekaligus mengembangkannya.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2842/Kpts/LB.430/8/2012 tanggal 13 Agustus 2012, Sapi Jabres dinyatakan sebagai salah satu rumpun sapi lokal, dan kekayaan sumber daya genetik ternak lokal Indonesia, harus dilindungi dan dilestarikan.
Sapi Jabres memiliki keseragaman bentuk fisik, kemampuan adaptasi dengan baik pada keterbatasan lingkungan, dan ciri khas yang berbeda dengan rumpun sapi asli atau lokal lainnya.
Sapi Jabres merupakan persilangan antara sapi peranakan ongole, sapi madura dan sapi bali yang sudah terjadi sejak zaman penjajahan Hindia Belanda. Wilayah sebaran asli geografisnya berada di Kabupaten Brebes dengan wilayah sebaran di Provinsi Jawa Tengah.
Berikut karakteristik teknis Sapi Jabres
  1. Sifat kualitatif (dewasa)
    1. warna
      1. bulu : Jantan dan betina berwarna coklat
      2. kaki : Putih
      3. pantat : Putih tidak kompak sampai kaki
      4. bibir atas : Putih
      5. bibir bawah : Putih
      6. kepala : Putih sebagian kecil di kepala
    2. bentuk tanduk : Jantan: melengkung ke atas. Betina: melengkung ke bawah
    3. punggung : Terdapat warna garis hitam
    4. punuk : Tidak ada
    5. ekor : Bagian ujung berwarna hitam

  1. Sifat kuantitatif (dewasa)
    1. ukuran permukaan tubuh
      1. tinggi gumba : Jantan: 121,8 ± 10 cm. Betina: 111,1 ± 10 cm.
      2. panjang badan : Jantan: 125,8 ± 5 cm. Betina: 119,2 ± 5 cm.
      3. lingkar dada : Jantan: 171 ± 30 cm. Betina: 162 ± 20 cm.
    2. bobot badan : Jantan: 350 ± 25 cm. Betina: 286 ± 20 cm.
  1. Sifat reproduksi
    1. kesuburan induk : 82 – 85%
    2. angka kelahiran : 40 – 85%
    3. siklus berahi : 18 – 24 hari
    4. lama bunting : 9 – 10 bulan
    5. berahi pertama : 21 – 28 bulan
    6. umur beranak pertama : 30 – 36 bulan
  1. sifat produksi
    1. daya adaptasi : baik
    2. kemampuan kerja : baik
  1. daya tahan penyakit : cukup baik

 

Populasi Sapi Jabres di Kabupaten Brebes Tahun 2011 sebanyak 23.221 ekor. Populasi tersebut tersebar di 5 lima Kecamatan yaitu Kecamatan Ketanggungan 9.191 ekor, Kecamatan Bantarkawung 6.895 ekor, Kecamatan Banjarharjo 3.800 ekor, Kecamatan Larangan 2.843 ekor dan Kecamatan Salem 492 ekor. Populasi terpadat di Kecamatan Ketanggungan (Dinas Peternakan Kab. Brebes, 2011 dan BPS Kab. Brebes 2011).
Tabel Sebaran Populasi Sapi Jabres di Kabupaten Brebes Tahun 2011
    Kecamatan
Populasi (ekor)
Populasi (%)
      Ketanggungan
9.191
36,24
Bantarkawung
6.895
35,64
Banjarharjo
3.800
14,99
Larangan
2.843
11,21
Salem
   486
  1,92
Jumlah
 23.221
100,00
Sumber : Dinas Peternakan dan BPS Kab. Brebes , 2011