Brebes – Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional Tahun 2021, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Brebes melakukan kegiatan bersih-bersih kantor, Jumat (5/3).
Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Kepala DPKH Kabupaten Brebes, drh. Ismu Subroto, M.Si tersebut difokuskan di lingkungan kantor dan sekitarnya.
Ismu Subroto menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran (SE) Nomor 669/1112 yang ditandatangani oleh Sekda Brebes Ir Djoko Gunawan MT tentang HPSN 2021. Kegiatan difokuskan terhadap sampah yang dapat berkontribusi ekonomi masyarakat.
“Kegiatan ini dilaksanakan dari pagi oleh seluruh karyawan karyawati DPKH secara serentak, tak hanya di kantor DPKH, tapi juga dilaksanakan di UPT, RPH, Padang Penggembalaan Maribaya, BPP Pandansari dan seluruh unit area yang menjadi tanggungjawab DPKH Kabupaten Brebes.” ujarnya.
Lewat aksi bersih sampah, lanjut Ismu diharapkan lingkungan kantor DPKH Brebes bisa lebih bersih dan tidak ada sampah yang berserakan serta dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap sampah sehingga ke depan tidak ada lagi sampah yang berserakan karena sangat berbahaya bagi lingkungan.
“Apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini kita harus tetap menjaga kebersihan. Dan kegiatan bersih-bersih ini juga dilaksanakan tiap seminggu sekali yakni lewat Jumat sehat,” terangnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris DPKH Kabupaten Brebes, Ir. Seno Aji, M.Si, Menurutnya, gotong-royong ini diharapkan bisa dilakukan terus secara berkelanjutan. Sehingga, bisa mempererat kekeluargaan di lingkungan kantor. “Apalagi DPKH Brebes sering menerima tamu dari masyarakat umum hingga OPD lain. Sehingga kebersihan tempat sangat berpengaruh pada kenyamanan para pengunjung,” singkatnya.
Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) diperingati pada 21 Febuari 2006 untuk pertama kalinya. Peringatan ini muncul untuk mengenang peristiwa bencana TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005. Pada peristiwa itu sampah menjadi mesin pembunuh yang merenggut nyawa lebih dari 100 jiwa tak berdosa. Curah hujan yang tinggi dan ledakan gas metana dari tumpukan sampah mengakibatkan 157 jiwa melayang dan dua kampung hilang dari peta karena tergulung longsoran sampah TPA Leuwigajah. (5/3/21) (latepost).