Berlatar belakang program pemerintah tentang pencanangan swasembada daging yang  tengah gencar-gencarnya digalakkan pemerintah, sampai saat ini masih terjadi kesenjangan antara permintaan dan penyediaan daging. Artinya secara realitas tidak semua produk pangan asal ternak dapat diharapkan memberikan sumbangan yang nyata.

Salah satu komoditi ternak yang tengah menjadi perhatian adalah domba. Domba sebagai salah satu ternak ruminansia mempunyai prospek sebagai penghasil bibit dan bakalan untuk menyangga produksi daging. Peluang bisnis ternak domba mempunyai  prospek pasar yang baik, mengingat permintaan pasar lokal, regional bahkan ekspor cukup menggembirakan.

Kenyataan di lapangan ternyata aktivitas reproduksi domba masih beragam khususnya dalam penampakan birahi, jumlah anak sekelahiran per induk maupun tingkat mortalitas yang dilahirkan. Kondisi ini seiring dengan manajemen pemeliharaan yang masih didominasi oleh usaha peternakan rakyat yang tradisional dengan teknologi yang masih sederhana.

Hal ini merupakan suatu tantangan sehingga diperlukan upaya terobosan inovasi teknologi reproduksi yang diikuti pendidikan dan pelatihan untuk memberdayakan dinamika peternak menuju kelompok ternak domba yang tangguh, mandiri dan berwawasan agribisnis.

Sosialisasi dilaksanakan pada Hari Senin, 18 April 2011 pukul 19.00 WIB bertempat di Balai Desa Sidamulya Kecamatan Wanasari. Sasaran pelatihan ini adalah Anggota KTT Domba Karya Mulya yang berasal dari desa setempat.

Maksud kegiatan ini adalah

  1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak
  2. Meningkatkan produktivitas ternak domba
  3. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak

Tujuan kegiatan

1. Menerapkan aplikasi novasi teknologi reproduksi domba pada masyarakat khususnya peternak domba di KTT Karya Mulya
2. Meningkatkan populasi ternak domba

Peserta

– 20 orang anggota KTT Karya Mulya
– 10 orang perwakilan dari Dinas Peternakan
– 4 orang dari tim fasilitator Univ. Jend. Soedirman
Pemeliharaan ternak domba di Kabupaten Brebes sebagian besar masih dilaksanakan dengan cara tradisional, yaitu pola pemeliharaan ternak dikandangkan antara jantan dan betina sehingga terjadi perkawinan inbreeding yang berakibat pada hasil ternak anakan mengalami penurunan genetisnya. Untuk mengatasi permasalahan itu, pemerintah melalui Dinas Peternakan bekerjasama dengan Universitas Jenderal Soedirman mengadakan penelitian aplikasi inovasi teknologi reproduksi domba yang diharapkan dapat meningkatakan mutu ternak domba.