Satu lagi, prestasi ditorehkan Kabupaten Brebes ditingkat Provinsi Jawa Tengah. Kali ini dari tangan terampil Petugas Inseminator atau koordinator program peternakan (KPP) Kecamatan Larangan Dinas Peternakan Kabupaten Brebes Sukiswo BSc. Dia mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai Inseminator Berprestasi tingkat Jawa Tengah, yang diberikan saat upacara Hari Jadi Jawa Tengah, di lapangan Simpang Lima Semarang (15/8) lalu.
Sukiswo bekerja di Unit Lapangang Inseminasi Buatan (ULIB) Wlahar yang berlokasi di Kecamatan Larangan sekitar 35 kilometer arah barat daya dari Kota Brebes. Pria kelahiran Brebes, 27 Agustus 1960 ini dianggap telah berhasil melakukan percepatan Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK), berupa peningkatan populasi dan produksi Ternak Sapi dan Kerbau Rakyat.
“Yang penting saya bekerja, mengabdikan diri untuk bangsa dan Negara. Persoalan mendapat penghargaan itu bentuk penilaian reward dari pimpinan kami,” ucap alumnus Akademi Peternakan Brahma Putra Yogyakarta, usai menerima penghargaan.
Sukiswo mengawali kariernya sebagai CPNS dan PNS sejak 1988 sampai 2006 sebagai staf Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Namun, mulai 1 Januari 2007 mutasi ke Brebes sebagai Koordinator Program Peternakan Kec Larangan, Dinas Peternakan Kab Brebes Jateng.
Di ULIB Wlahar Kabupaten Brebes, dia menjadi inseminator sekaligus coordinator KPP Larangan dan dibantu inseminator swadaya. Selaku inseminator, Pria bertubuh kekar ini melakukan kegiatan rutin Inseminator meliputi Pelayanan Inseminasi Buatan (IB) dan Pemerikasaan Kebuntingan (PKB), Pelayanan berdasarkan laporan petani (semi aktif), Pelayanan Pengobatan Massal (aktif servis).
Untuk mematangkan dan pengembangan diri keilmuannya, dia tak henti menambah ilmu dengan mengikuti berbagai pelatihan, antara lain Pelatihan Asisten Teknis Reproduksi (ATR) tahun 2011. Feeding and Management (1989), Petugas Pengamat Peternakan (1991), Intensifikasi Ternak Kerja (1990), Pemeliharaan Induk (1988), Orientasi Pemasyarakatan Teknologi Tepat Guna (TTG)/ PGL Pelayanan Teknologi Desa (1999/2000), Pencatat dalam Pengelola Sapi Perah (1986), Budi daya Kambing dan Domba (1992), dan Pelatihan IB Kerbau di BPTU HPT Siborong-borong (2016)
Sebelumnya, Sukiswo juga pernah mendapatkan penghargaan ditingkat Kabupaten sebagai pembina Lembu Supra insus (1990) dan Penyetor Retribusi terbaik tahun (1996).
Dalam kesehariannya, dia melaksanakan tugas pelayanan Inseminasi Buatan (IB) dan Pemeriksaan Kebuntingan (PKB). Selain itu, melaksanakan pendataan dan penjaringan betina produktif di Kelompok Tani Ternak maupun Peternak yang diharapkan dapat dibina menjadi akseptor IB.
Tidak keliru kalau kemudian Sukiswo selalu memonitoring betina bunting dan pedet hasil inseminasi. Dalam waktu yang tepat, maka tindakan dini menyelamatkan betina produktif pun dia lakukan agar ternak yang dalam masa pemantauan tidak diperjualbelikan keluar daerah ataupun dipotong.
Bekerjasama dengan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Wanasari, Sukiswo melaksanakan pencegahan, penanganan dan pengobatan kasus reproduksi, antara lain diagnosa kebuntingan, menolong kelahiran, Inseminasi Buatan. Bersama Puskeswan dan PPL Peternakan, Sukiswo melakukan pembinaan dan penyuluhan Budidaya dan Managemen Peternakan di Kelompok Tani Ternak Binaan serta pencatatan perkembangan penyebaran ternak pemerintah di wilayah kerja ULIB Wlahar.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Brebes Yulia Hendrawati menjelaskan, Kabupaten Brebes memiliki pembagian wilayah kerja Inseminator menjadi 5 ULIB. Yakni ULIB Wlahar meliputi Kecamatan Larangan dan Kec. Songgom, ULIB Salem meliputi wilayah Kecamatan Salem, ULIB Wlahar meliputi wilayah Kecamatan Larangan dan Songgom, ULIB Banjarharjo meliputi Kecamatan Banjarharjo, Kersana dan Losari, dan ULIB Ketanggungan meliputi Kecamatan Ketanggungan, Tanjung dan Bulakamba, Sedangkan Kantor Dinas Peternakan Brebes sebagai DEPO meliputi wilayah Kecamatan Brebes, Jatibarang dan Wanasari.,
Yuli menambahkan, pada posisi akhir tahun 2015 populasi ternak di Kabupaten Brebes adalah sapi perah 47 ekor, sapi potong 28.936 ekor, kerbau 7.702 ekor, kuda 283 ekor, domba 174.479 ekor, kambing 117.508 ekor, itik 512.586 ekor, ayam broiler 6.121.304 ekor, ayam layer 1.720.414 ekor, ayam buras 2.632.628 ekor, anjing 3.591 ekor, kucing 26.416 ekor, puyuh 29.205 ekor, dan kelinci 8.268 ekor.